KUTAI KARTANEGARA – Untuk menekan angka inflasi saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti Bulan Ramadhan, maka Dinas Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara (Disketapang Kukar) akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, pada tanggal 11-12 Maret 2025.
“Kita siap melaksanakan
GPM. Apalagi berdasarkan HKBN, kita mesti melaksanakan kegiatan, untuk bisa
menekan angka inflasi. Dan, sepertinya pelaksanaan GPM kali ini, akan lebih banyak
pihak atau vendor yang memberikan support,” kata Kepala Disketapang Kukar
Sutikno, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, cabai rawit
menjadi salah satu komoditas yang diperhatikan secara khusus dalam
mengendalikan angka inflasi.
“Harga cabai rawit menjadi
salah satu faktor inflasi. Dengan pelaksanaan GPM, mudah-mudahan kita bisa
meredam lonjakan harga. Dan kita bisa mencegah inflasi lebih tinggi,” ucap dia.
Selain cabai
rawit dan bawang merah, kata dia, stok pangan di Kutai Kartanegara, terutama beras,
masih dalam kondisi aman. “Cabai rawit dan bawang merah, harganya cukup
fluktuatif. Kalau beras, stoknya aman,” kata dia.
Menurut dia, Disketapang
akan melakukan kerjasama dengan Bulog saat pelaksanaan kegiatan GPM. “Nanti
kita bekerjasama dengan Bulog, untuk menyediakamn 30 tom beras. Harganya lebih
terjangkau, sekitar Rp57 ribu/5 Kg,” ungkap dia.
Selain beras,
kata dia, GPM juga menyediakan kebutuhan pokok lainnya. Seperti, minyak goreng,
tepung terigu, daging ayam, telor, kacang-kacangan, dan lainnya.”Mudah-mudahan
harganya bisa lebih murah dan dijangkau masyarakat,” kata dia.
Dia berharap pelaksanaan
GPM ini dapat membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok, dengan harga lebih
murah dan terjangkau. Sehingga dapat membantu menekan angka inflasi di Kabupaten
Kutai Kartanegara.
“Nanti ada asosiasi
pedagang dan Tim Satgas Pangan. Mereka akan memastikan harga daging ayam dan
telur lebih rendah dibanding harga pasaran,” ucap dia. (adv/nk/Diskominfo Kukar)