9 Nama Unik di Indonesia

JAKARTA - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) merilis nama paling unik di Indonesia pada akhir Januari 2025 lalu. Nama-nama tersebut, bahkan ada yang memiliki unsur pandemi COVID-19.

"Ada yang dinamai karena lahir di masa pandemi Covid. Ada juga yang terinspirasi dari tempat kerja orang tua," tulis Dukcapil Kemendagri dalam unggahan instagram resminya, seperti dilihat Sabtu (8/2/2025).

Uniknya, beberapa nama juga kental dengan unsur nasionalisme yang digabungkan dengan tokoh dalam wayang. Misalnya seperti 'Republik Indonesia' hingga 'Raden Nakulo-Sadewo'.

"Bahkan ada yang super nasionalis, dengan nama bernuansa Indonesia!" lanjutnya.

9 Nama Paling Unik di Indonesia Menurut Dukcapil Kemendagri

1. Ni Ketut Citra Covida Karantina

2. Covid Hidayat

3. Muhammad Cesar Al Covid

4. Dinas Komunikasi Informatika Statistik

5. Mohammad Akbar Republik Indonesia Anshori

6. Benteng Republika

7. Muhammad Rufi Republik Indonesia

8. Raden Nakulo Republik Indonesia 1 Sakti Aji

9. Raden Sadewo Republik Indonesia 2 Sakti Aji

Di Indonesia, nama-nama unik bukan hal baru. Di Pulau Jawa misalnya, nama-nama unik yang khas dengan satu suku kata banyak dijumpai, seperti Sukarno, Suharto, Sugeng, Parman, dan seterusnya.

Menurut Sahid Teguh Widodo, dalam studinya berjudul "Konstruksi Nama Orang Jawa: Studi Kasus Nama-Nama Modern di Surakarta" dari jurnal Humaniora Vol 25, No 1 (2013), awalan 'su' pada nama banyak orang Jawa zaman dulu merupakan sebuah morfem.

Dalam hal ini, 'su' memiliki makna yaitu 'baik'. Sebagai contoh, nama Sudarmi yang memiliki makna 'wanita dengan akhlak yang baik dan mulia'. Kemudian nama Sumitro memiliki makna 'harapan untuk dapat menjadi sahabat/mitra yang baik'.

Studi berjudul "Saat Orang Jawa Memberi Nama: Studi Nama di Tahun 1950-2000" yang terbit dalam jurnal Patrawidya Vol. 16 No. 3 (2015), menerangkan, bahwa penggunaan nama yang pendek membuat orang etnis Jawa mudah dikenali.

Hal ini yang kemudian memunculkan nama-nama unik orang Jawa dengan satu suku kata. Selain pendek, nama tersebut juga memiliki ciri khas dengan awalan Su- atau Nga-, contohnya Supratman dan Ngatini.

Sementara akhirannya kebanyakan -to,-so,-no,-wo, untuk laki-laki (Sukarto, Sukarno, Pono) dan berakhiran -ti,-si,-ni untuk perempuan (Siti, Kartini, Karsi).

Namun, nama-nama khas Jawa dengan satu suku kata ini mulai pudar pada 1970-an dan 1980-an. Pada tahun-tahun tersebut, orang Jawa mulai menggunakan dua suku kata.

Memasuki era 1990-an dan 2000-an, hingga masa sekarang, tren nama terus berubah, baik dari segi panjang maupun arti kata yang digunakan. Jika dulu mengedepankan makna dan kesederhanaan agar mudah diingat, kini banyak nama berkembang dengan mengadopsi berbagai sumber dan pemaknaan tertentu. (sob/dtc)

sumber : detik