SAMARINDA - Debat kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur Kaltim kedua diselenggarakan, Minggu (3/11) malam dengan tema tata kelola pemerintahan. Sebelum debat dimulai, sejumlah lembaga survei merilis elektabilitas kedua pasangan calon yang bertanding.
Warna Research Center (WRC) merilis hasil survei elektabilitas calon
Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Kaltim dalam Pilkada 2024.
Dari survei diketahui bahwa paslon 02 Rudy Mas'ud – Seno Aji yang
didukung oleh KIM Plus (12 Parpol) mendapatkan angka elektabilitas sebesar
56,3%.
“Sedangkan paslon 01 yang juga petahana Isran Noor – Hadi Mulyadi
diusung oleh 6 parpol meraih hasil dengan angka 36,8%. Sementara yang tidak
tahu dan tidak menjawab sebanyak 6,90%,” kata Direktur Eksekutif WRC Dedi
Rohman dalam siaran pers tertulis beberapa waktu lalu.
Dedi menjelaskan, survei lapangan dilakukan mulai tanggal 16 hingga 26
Oktober 2024. Menggunakan 1.540 responden yang tersebar di seluruh
kabupaten/kota di Kaltim yang terdistribusi secara proporsional.
Metodologi dalam survei ini adalah multi stage random sampling dengan
margin of error (toleransi kesalahan) sebesar 2,5% dengan tingkat kepercayaan
95%.
Sementara, Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) juga memotret
hasil survei terkini mengenai dua pasangan calon ini.
"Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mendapatkan angka elektabilitas yang
cukup signifikan, yaitu sebesar 58,7%. Di sisi lain, pasangan petahana Isran
Noor-Hadi Mulyadi hanya memperoleh angka elektabilitas sebesar 32,7%, dan
persentase responden yang tidak memberikan pilihan mencapai 8,6%," ujar
Direktur Eksekutive LPMM Alamsyah Wijaya melalui keterangan tertulisnya.
Alamsyah mengatakan, jika dilihat dari hasil survei ini, elektabilitas
Rudy Mas'ud-Seno Aji tampak sulit untuk dikejar oleh pasangan petahana Isran
Noor-Hadi Mulyadi.
"Masih ada waktu sekitar lima minggu yang dapat dimanfaatkan.
Namun, dengan selisih angka yang mencapai 25% dan sisa waktu yang terbatas,
akan sangat berat bagi petahana untuk mengejar elektabilitas
penantangnya," kata dia.
Meskipun sulit, lanjutnya, hal itu bukan berarti mustahil, tergantung
pada strategi yang akan diterapkan oleh petahana dalam upaya meraih suara.
Menurut Alamsyah, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja petahana yang
berada di bawah 50% menjadi salah satu penyebab rendahnya elektabilitas mereka.
"Dalam temuan survei, ketika masyarakat Kaltim diminta untuk
menilai kinerja Isran Noor-Hadi Mulyadi, hasilnya menunjukkan bahwa tingkat
kepuasan (approval rating) terhadap kinerja mereka sebagai gubernur hanya
mencapai 40,3%," kata dia.
Rinciannya, lanjut Alamsyah, 32,4% responden merasa puas dan 7,9% merasa
sangat puas, sementara yang tidak puas mencapai 51,4%, dan yang sangat tidak
puas hanya 2,7%.
"Dalam survei tersebut, responden juga ditanya apakah Isran
Noor-Hadi Mulyadi layak untuk dicalonkan kembali selama lima tahun ke depan.
Hasilnya, 61,8% responden menjawab tidak layak, sedangkan 31,9% menjawab
layak," ucap dia.
Sementata itu, lembaga survei Indonesia Development Monitoring (IDM)
mencatat elektabilitas pasangan 02 Rudy-Seno dengan capaian 59,1%, unggul jauh
dari Isran-Hadi yang hanya mencapai 36,3%, sisanya 4,6% responden belum
menentukan pilihan.
Lembaga survei Citra Nasional Network (CNN) juga memotret keunggulan
pasangan Rudy-Seno dengan elektabilitas mencapai 58,2%, sementara lawannya
pasangan Isran-Hadi hanya 34,7%, dan 19,6 responden belum menentukan pilihan.
Laboratorium Suara Indonesia mencatat selisih yang sangat signifikan.
Pasangan Rudy-Seno unggul dengan angka 54,1%, sedangkan Isran-Hadi hanya 25,8%,
sisanya 20,1% belum menentukan pilihan. (*)