TENGGARONG – Kasus penipuan berkedok pejabat hukum kembali terjadi. Bahkan modus ini nyaris mengenai seorang pimpinan di DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bernama Alif Turiadi pada, Jumat (29/9).
Ternyata
nama pejabat hukum yang dicatut tersebut adalah Kasi Intel (Kasintel) Kejaksaan
Kukar berinisial FR. Kepada awak media, FR membenarkan pencatutan namanya itu.
“Iya mas
benar. Ada nomor baru yang mengatasnamakan saya dan menghubungi Wakil Ketua
DPRD Kukar via whatsapp,” ungkap FR, Jumat (29/9) malam.
Kemudian
lanjutnya, oknum penipu yang mengaku sebagai dirinya menghubungi Alif
menggunakan nomor handphone 085218728414. Dalam chat, oknum tersebut mengatakan
ada hal urgent atau pesan yang ingin disampaikan dari Kepala Kejaksaan.
“Pencatut
itu bilang ke pak Wakil kalau ada kedatangan tamu dari Kejagung. Dan ada
kendala finansial untuk fasilitas hotel. Sehingga oknum tersebut meminta
bantuan dana,” tutur FR.
Setelah
mendapat respon dari Alif, oknum itu pun mengirimkan nomor rekening, yang
disebutnya milik bendahara Kejaksaan. Yakni Bank BRI atas nama Mulyana W
Kusumah. Kemudian meminta dana bantuan sebesar Rp15 juta.
“Untungnya
Pak Wakil langsung mengetahui kalau orang yang mengaku saya itu adalah penipu.
Karena Pak Wakil langsung mengecek kepada Pak Kajari,” katanya.
Untuk
itu, FR berpesan kepada seluruh pejabat atau masyarakat. Apabila ada yang
mengaku sebagai dirinya agar mengecek terlebih dahulu.
“Jangan
langsung percaya. Pastikan dulu, apakah itu benar atau bukan. Baik yang mengaku
sebagai saya atau pejabat lainnya, termasuk Pak Kajari,” tegasnya.
Sementara
itu, Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi mengaku nyaris percaya dengan oknum
yang mengaku sebagai Kasintel Kejaksaan Kukar FR. Namun, karena ada satu
kesalahan yang dilakukan oknum tersebut. Sehingga membuatnya tersadar kalau itu
adalah penipu.
“Dia
(penipu,red.) mengirimkan foto lagi di hotel, dimana orang Kejagung akan
menginap. Nah ternyata hotel tersebut adalah hotel yang sama sekarang saya
tempati di Balikpapan,” ucapnya via telepon.
Foto
suasana hotel yang dikirim oknum tersebut sangat sepi. Sementara Alif yang
sedang berada di hotel tersebut melihat kalau saat ini sedang ramai.